Press ESC to close

Dialog Pengembangan Kampung Moderasi Beragama di Ngepeh

JOMBANG - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jombang menggelar diskusi dan dialog Membangun dan Mengembangkan Kampung Moderasi Beragama, Rabu (23/7). Berlokasi di Pesantren At-Tahdzib Rejoagung, kegiatan ini diikuti para penyuluh agama di lingkup Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jombang.

Tampak hadir sebagai undangan ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jombang H Munif Kusnan. Termasuk juga Hj Susanti, Ketua LazisNU PCNU Jombang.  

Kepala Desa Rejoagung H Ahmad Hasani mengapreasi kegiatan ini. "Saya hanya bertugas meneruskan apa yang sudah dilakukan leluhur dalam menjaga kerukunan umat beragama di Rejoagung, khususnya Ngepeh yang ditetapkan sebagai kampung moderasi beragama," ujarnya.

Ketua Panitia Dr Mashur berharap moderasi beragama terus dijaga sampai akhir zaman. Dirinya mengakui kerukunan sebagai modal besar dalam membangun peradaban.

"Tidak ada referensi kemajuan bangsa tanpa harmoni," imbuhnya. "Kan tidak mungkin ada keindahan tanpa adanya keragaman," ujar Kasi Bimais Kemenag Jombang ini.

Kepala Kemenag Jombang Dr H Muhajir mengakui toleransi warga Jombang tinggi. "Kalau ngomong moderasi beragama di Jombang sebenarnya sudah selesai," ujarnya.

Pria berkacamata ini menjelaskan tantangan ke depan adalah ideologi trans-nasional yang mudah menyalahkan kelompok lain. "Penyuluh agama di Jombang harus mampu merawat kemajemukan di Ngepeh itu," pintanya. 

Saat memaparkan hasil penelitian, Mukani lebih membahas sisi menarik warga Ngepeh dalam merawat toleransi. "Selama 2,5 tahun tim peneliti memotret kehidupan mereka yang rukun meski berbeda agama, ada lslam, Katholik, Kristen, Hindu dan Budha," ujarnya.

Dosen STIT Urwatul Wutsqo Jombang ini mengakui ada dua kunci sukses merawat toleransi di Ngepeh. "Mereka warga Ngepeh mayoritas masih keturunan Mbah Lurah Kam dan tinggal bertetangga dalam satu dusun," imbuh guru SMAN 1 Jombang ini.

Penerima anugerah tokoh literasi Kemenag Jatim ini berharap ke depan ada aspek yang terus perlu dikembangkan. "Misalnya di medsos berbagai platform belum banyak mengekspos kerukunan umat beragama di Ngepeh, termasuk dari sisi peningkatan perekonomian," tambahnya. 

Hal senada disampaikan H Munif Kusnan. Dengan ditetapkan sebagai kampung moderasi beragama, Ngepeh diharapkan menjadi dusun percontohan di Jombang.

Sehingga dirinya berharap para penyuluh agama terus bekerja keras untuk meningkatkan pemahaman agama bagi warganya. "Termasuk menerima dan mencarikan solusi dari permasalahan yang dihadapi di lapangan," pintanya.

David Syaifullah Condropurnomo, salah satu peserta, mengapresiasi kegiatan ini. "Tapi semoga ke depan warga Ngepeh makin sering dan lebih banyak yang dilibatkan setelah status kampung moderasi ditetapkan," ujarnya. 

Rangkaian kegiatan lalu ditutup dengan pemberian bantuan modal dan gerobak UMKM bagi warga Ngepeh dari LazisNU PCNU Jombang. Lalu dipungkasi doa lintas iman oleh Supar dari Hindu, Sulaiman dari Kristen dan Soewignyo dari Islam. (muk)

Redaksi PSID

Official Akun Redaktur Pesantren ID.

[Pesantren ID]hadir untuk berbagi pengetahuan dan cerita seputar pesantren dan keislaman melalui artikel, video, dan infografis yang kami produksi secara rutin. Semua ini terwujud berkat kerja keras jaringan penulis dan editor yang berdedikasi, namun untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan karya ini, kami memerlukan dukunganmu. Dengan menyisihkan sedikit rezeki, kamu ikut membantu pengelolaan platform sehingga pengetahuan tentang pesantren dan nilai-nilai keislaman dapat terus tersebar luas dan memberi manfaat.

Donasi QR Code

(Klik pada gambar)

QR Code Besar

Related Posts

Kiai Imam Hartoyo: Pemimpin Fatayat Harus Kober, Pinter, dan Bener
Banser Kabupaten Madiun Siaga Satu: Teguhkan Komitmen Jaga Kyai dan NKRI
Pascasarjana UIN KHAS Jember Dorong Dialog Global Peradaban, Fiqh Keluarga dalam Lanskap SDGs
Kasus Trans7 Jadi Pelajaran, Gus Fayyadl Sarankan Pembatasan Kamera Di Ruang Pribadi Kiai Dan Stop Selebrifikasi Kiai

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

@PesantrenID on Instagram
Pengalaman Anda di situs ini akan menjadi lebih baik dengan mengaktifkan cookies.