Press ESC to close

Pendidikan ala Rasulullah Saw.

Judul Buku    : Ketika Rasulullah Mendidik

Penulis         : Muhammad El Ali

Penerbit        : Qaf

Terbitan        : Januari, 2025

ISBN            : 978-623-10-5204-9

Halaman       : 185

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia yang berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap individu. Proses ini meliputi transfer pengetahuan, keterampilan, nilai, dan kepercayaan dari satu generasi ke generasi lainnya, baik melalui institusi formal seperti sekolah dan universitas, maupun melalui cara informal seperti keluarga dan komunitas. Tujuan utama pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi individu agar dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, termasuk dalam pengembangan keterampilan secara akademis dan praktis, karakter dan moralitas.

Buku Ketika Rasulullah Mendidik karya Muhammad El Ali adalah terjemahan dari kitab Tarbiyah Muhammad Saw. lil Insan: min al-Thufulah ila al-Kahulah. Buku ini  menawarkan wawasan mendalam tentang metode pendidikan yang diterapkan oleh Rasulullah. Dalam buku ini, El Ali membahas bagaimana Rasulullah mendidik berbagai kelompok masyarakat, mulai dari anak-anak, kaum muda, perempuan hingga lansia. Setiap sub bab dilengkapi dengan renungan yang mengajak pembaca untuk merenungkan aplikasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. 

Terdapat beberapa buku yang membahas tentang pendidikan ala Rasulullah. Di antara buku-buku tersebut adalah Prinsip-Prinsip Pendidikan Ala Rasul karya Alawi Al Maliki, Manajemen Pendidikan Rasul yang ditulis oleh Imron, Muhammad Sang guru yang ditulis oleh Abdul Fattah Ghuddah serta 45 Pola Pendidikan Rasulullah yang ditulis oleh Fadl Ilahi. Selain itu, buku Ketika Rasulullah Mendidik yang ditulis oleh El Ali menawarkan perspektif yang berbeda dibandingkan dengan karya sebelumnya. El Ali lebih menekankan pada contoh konkret dari kehidupan Nabi yang dapat diterapkan dalam pendidikan saat ini.

Salah satu sub bab yang menarik dalam buku ini adalah kala Rasulullah mendidik perempuan. Sebelum kedatangan Islam, perempuan berada dalam posisi yang sangat rentan. Mereka pernah mengalami masa ditindas dan direndahkan (88). Banyak dari mereka yang tidak memiliki hak untuk mewarisi harta dan bayi perempuan bahkan dibunuh. Namun, islam datang untuk mengangkat derajat perempuan. Rasulullah menekankan pentingnya pendidikan dan pengetahuan sebagai sarana untuk memberdayakan perempuan. Dalam banyak hadis, beliau mendorong perempuan untuk belajar dan memperoleh pengetahuan, membuktikan bahwa pendidikan adalah hak bagi semua, tanpa memandang gender.

Lain lagi ketika Rasulullah berhadapan dengan  orang yang lebih sepuh. Pendidikan Rasulullah ketika berhadapan dengan orang yang sepuh menunjukkan sejumlah prinsip yang menekankan sikap hormat, kasih sayang, dan penghargaan. Beliau selalu menunjukkan sikap hormat terhadap orang-orang yang lebih tua, menyadari bahwa mereka memiliki pengalaman dan kebijaksanaan yang lebih banyak. Dalam interaksinya, Rasulullah menggunakan bahasa yang lembut dan sopan, menghindari perkataan kasar, serta selalu memberikan tempat duduk khusus bagi orang tua sebagai simbol penghormatan. Beliau juga mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikatakan oleh orang-orang sepuh, menyadari bahwa mereka memiliki pengalaman hidup yang berharga.

Ketika memberikan nasihat, Rasulullah melakukannya dengan bijaksana dan penuh kasih, mendorong orang tua untuk tetap aktif berkontribusi pada masyarakat meskipun usianya lanjut. Selain itu, beliau mendorong keterlibatan orang tua dalam pendidikan, baik untuk diri mereka sendiri maupun generasi muda, serta menghargai peran keluarga dalam memberi didikan moral dan spiritual. Melalui pendekatan ini, Rasulullah tidak hanya menunjukkan pentingnya menghormati orang yang lebih tua, tetapi juga menciptakan lingkungan sosial yang saling menghormati dan mendukung di masyarakat.

Salah satu kelebihan buku ini adalah pendekatan holistiknya, yang menunjukkan bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab keluarga atau sekolah, tetapi juga komunitas secara keseluruhan. El Ali menggunakan banyak contoh dari kehidupan Rasulullah yang relevan dan mudah dipahami, membuat prinsip-prinsip tersebut dapat diterapkan dalam konteks modern. Renungan yang menginspirasi di setiap sub bab menjadikan buku ini lebih dari sekadar bacaan, tetapi juga alat untuk pengembangan diri.

Buku ini menjelaskan strategi, tips, dan langkah yang diterapkan Rasulullah dalam proses pendidikan. Salah satu pendekatan yang diambil adalah kemampuan beliau untuk menyesuaikan cara berkomunikasi sesuai dengan lawan bicaranya. Hal ini memungkinkan beliau untuk lebih efektif dalam menyampaikan pesan dan mendidik dengan cara yang sesuai dengan pemahaman serta kebutuhan orang yang diajak bicara.

Sebagai buku terjemahan, terkadang ada istilah atau konteks yang mungkin tidak sepenuhnya dipahami oleh pembaca yang tidak terbiasa dengan budaya Arab, yang dapat mengurangi pemahaman mendalam. Ini sudah menjadi rahasia umum bahwa penerjemah harus lihai dalam memilih kata dan penerjemahan yang tepat dan akurat. Selain itu, beberapa bagian mungkin terasa kurang mendalam dalam analisisnya, sehingga pembaca yang mencari penjelasan lebih lanjut tentang konteks historis atau sosial mungkin merasa buku ini terlalu ringkas. Tetapi, ini tidak mencederai kwalitas buku ini yang syarat kaya gizi. Secara keseluruhan, buku ini sangat layak dibaca. Selamat membaca.

Peresensi     : Musyfiqur Rozi

[Pesantren ID]hadir untuk berbagi pengetahuan dan cerita seputar pesantren dan keislaman melalui artikel, video, dan infografis yang kami produksi secara rutin. Semua ini terwujud berkat kerja keras jaringan penulis dan editor yang berdedikasi, namun untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan karya ini, kami memerlukan dukunganmu. Dengan menyisihkan sedikit rezeki, kamu ikut membantu pengelolaan platform sehingga pengetahuan tentang pesantren dan nilai-nilai keislaman dapat terus tersebar luas dan memberi manfaat.

Donasi QR Code

(Klik pada gambar)

QR Code Besar

Related Posts

Resensi Buku 70 Khutbah Ringan dan Singkat: Khutbah Jumat, Idul Fitri, Idul Adha dan Khutbah Nikah
Presensi Abad Kedua NU: Visi Agama untuk Perdamaian Dunia
Muqaddimah al-Fawâ’id: Kitab yang Ditulis untuk Pangeran Abdul Qadir Kesultanan Banten, Karya Syaikh Abdul Bashir al-Dharir Bugis (w. 1733)?
Kisah Syam’un: Seorang Wali yang Ibadah 1000 bulan

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

@PesantrenID on Instagram
Pengalaman Anda di situs ini akan menjadi lebih baik dengan mengaktifkan cookies.